Gamekid.id – Ada kabar gembira nih buat kamu sekalian yang ingin menjadi pro player, yaitu dengan kehadiran Esports Academy Indonesia (EAID) yang telah resmi menggandeng Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI untuk mengembangkan dunia esports Tanah Air. Wadah ini secara khusus mendidik seseorang menjadi Pro Player dan akan dimulai pada 16 Januari mendatang.
KONI telah resmi menunjuk EAID menjadi lembaga penyelenggaraan pendidikan esports di Indonesia dengan meluncurkan program yang diberi nama “Esports Untuk Semua”.
“Esports Untuk Semua” adalah program pembelajaran Esports secara daring yang dapat dinikmati oleh semua kalangan dan terbuka untuk umum, yang bertujuan memberikan edukasi esports dan berkesempatan berkarir di esports Indonesia dan internasional.
Bahkan program ini bukan hanya mengembangkan kemahiran dalam bermain saja, tapi fokus utama EAID adalah memberikan konten edukasi, etika dan sikap yang baik.
Dengan visi ikut serta berkontribusi membuat budaya yang positif di dunia esports di Indonesia, EAID memiliki misi utama untuk mencetak generasi muda yang lebih memahami dunia esports, dan mahir serta beretika baik dalam bermain.
Saat ini, EAID sudah mencetak lebih dari 20 tim amatir yang sudah siap dan sudah bertanding di turnamen Esports Indonesia bahkan sampai kancah Internasional. Melihat tren positif dan pertumbuhan Esports di Indonesia yang sangat cepat, maka kehadiran EAID diharapkan akan membuka peluang yang lebih besar untuk para generasi muda agar terus menumbuhkan pegiat Esports di Indonesia.
Kelas “Esports Untuk Semua” saat ini sudah dapat diakses dan belum dikenakan biaya untuk semua kalangan. Pendaftaran dapat dilakukan melalui website resmi EAID (www.esportsacademy.id/esportsuntuksemua) dan aplikasi resmi KONI melalui Sportbloc yang tersedia di Play Store.
KONI Pusat pun menyambut baik para pelaku Esports Tanah Air yang penuh semangat membina Cabang Olahraga yang identik dengan generasi muda dan teknologi tersebut.
“KONI Pusat berterima kasih dan mengapresiasi dedikasi masyarakat olahraga Esports, baik itu Pengurus Besar Esports Indonesia (PB.ESI) selaku induknya, komunitas, atlet, dan lembaga seperti EAID,” jelas Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) II bidang Hukum, Markus Othniel Mamahit, yang akrab disapa Othy.
“Melalui kerja sama ini, kita semua berharap pandangan masyarakat luas, terutama orang tua atlet terhadap Esports menjadi lebih baik, karena adanya harapan besar jika berprestasi saat berkarier di ekosistem Esports,” ujarnya.
“Kedua, Esports ini merupakan olahraga prestasi yang dapat mengharumkan Indonesia melalui prestasi para atletnya, sehingga atlet harus dibina dengan maksimal agar menjadi juara,” ucapnya.
“Ketiga, atlet Esports sebagaimana seluruh atlet juga, harus memiliki etika dan memegang nilai-nilai olahraga, seperti sportivitas, kejujuran, disiplin, tidak pantang menyerah dan saling menghormati. Atlet Esports Indonesia adalah pengguna Daring yang layak menjadi panutan masyarakat luas karena perilakunya yang baik,” tambah Othy.
Arza Djatmika, Founder dan CEO EAID, mengatakan, “EAID berkomitmen dan memberikan dukungan penuh untuk perkembangan Esport di Indonesia. Salah satunya dengan hadirnya kelas “Esports Untuk Semua” yang bekerja sama langsung dengan KONI. Kami percaya kerja sama ini akan membawa dampak positif pada dunia esports di Indonesia dan ekosistem bisnis EAID.” katanya.
Edho Zell, Founder EAID, menjelaskan “Kolaborasi EAID dan KONI akan membawa dampak sangat positif bagi dunia Esports di Indonesia dan EAID. Kami optimistis melalui kerja sama ini dunia Esports di Indonesia dapat lebih cepat berkembang dan kami harapkan sampai kancah Internasional.” jelasnya.
Melihat tren positif dan pertumbuhan Esports di Indonesia yang sangat cepat, maka kehadiran EAID diharapkan akan membuka peluang yang lebih besar untuk para generasi muda agar terus menumbuhkan pegiat Esports di Tanah Air. (*)