Gamekid.id – Rizky Faidan mencuri perhatian dunia game simulasi sepakbola. Bersama dengan rekan satu timnya yaitu Tim WANI, berhasil meraih juara dua dalam turnamen PES, Pro Evolution Soccer League 2019 World Finals di Emirates Stadium, Arsenal, London.
Permainan ini merupakan liga piala dunia versi virtual. Walau demikian, kepiawaian Tim WANI dalam memainkannya sangat diacungi jempol.
Rizky sendiri berujar, untuk dapat meraih posisi sejauh ini, memang dibutuhkan chemistry, ikatan yang sangat kuat dalam satu tim. Serta tidak mendahulukan ego, maka keberhasilan akan tercapai.
Lahir di Bandung pada tanggal 2 Maret 2003, Rizky Faidan memang hobi main game, salah satunya PES. Tentu hobinya ini pada awalnya nggak dapat dukungan dari orang tuanya karena dianggap sekadar ‘permainan’.
Tapi pada 2015, Rizky akhirnya mulai berkarir sebagai pemain PES profesional dalam sebuah kompetisi lokal di kota kelahirannya. Pada kompetisi itu, Rizky yang baru aja mengawali karir harus menghadapi kekalahan.
Tapi, hal itu justru mendorong Rizky untuk tetap latihan dan nggak menyerah. Setelah itu, Rizky terus ikutan kejuaraan-kejuaraan PES lokal dan mulai mengantongi banyak prestasi, sampai akhirnya orang tuanya pun memberi dukungan untuk menjadi atlet esport.
Ajang yang berhasil mendongkrak popularitas nama penggemar Persib ini adalah kompetisi PES South East Asia Champions League di Vietnam tahun 2016 lalu.
Rizky dikenal secara global karena keluar sebagai finalis termuda. Karena pencapaian itu, dia mendapatkan banyak sorotan dari media dan tim-tim esports internasional.
Pada 2018, saat diselenggarakan Asian Games di Jakarta dan Palembang, seharusnya Rizky berangkat sebagai kontingen dari tim PES Indonesia.
Namun, karena terhalang oleh kualifikasi batas usia, akhirnya ia batal mengikuti ajang tersebut.
Walaupun begitu, dirinya tidak berkecil hati dan terus berharap untuk bisa mengikuti lomba di Asian Games pada cabang olahraga berupa eSport.
Rizky telah bermain game mulai sejak kecil, tetapi saat mulai fokus bermain game professional, orangtuanya pernah melarang.
Tak disangka ia sudah membuktikan kalau dengan menjadi gamer ia berhasil membanggakan Indonesia.